Tahun 2013 sudah uzur dan sebentar lagi datanglah tahun 2014 yang akan negeri ini (sepertinya) panas. Panas mencari-cari calon presiden, mencari pemilih suara, mencari strategi untuk bisa duduk digedung yang katanya tempat wakil suara rakyat :-)
Salah satu yang menjadi perhatian ya itu tadi para calon wakil rakyat. Dengan foto narsis mulai bertebaran di socmed, dengan ringan tangan mengunjungi daerah -daerah sampai kepelosok. Padahal sebelumnya mereka tadinya jauh dari hal-hal begini.
Tapi sudahlah toh namanya juga usaha, usaha memperbaiki hidup usaha untuk jadi manusia lebih berguna...
Dan diantara para calon wakil rakyat itu ada 3 teman(ini yg kebetulan ada di fb) yang juga mencalonkan. 1trman SMP, 1 teman SMA dan 1 teman kuliah. Surprise juga saat mereka ternyata PD mencalonkan diri karena paham sepak terjang semasa sekolah dulu dan ditambah sepertinya tidah ada pengalaman organisasi yang mereka kuti....oiya kec teman kuliah ini sebelumnya memang sudah menjadi anggota partai besar dan untuk pencalonan dir kali ini dia pindah partai ke partai yang lagi naik daun sampai-sampai sempatku ledek "ganti warna nih" :-)
Apa memang semudah itu untuk menjadi wakil rakyat? Apa ya syarat untuk bisa maju begitu tidak perlu lagi pengalaman berorganisasi terutama pernah terjun kelapangan membangun suatu daerah yaaaa setidaknya bisa jadi pencerah saat ada kesulitan.
Jadi ingat beberapa tahun lalu saat mama diajak suatu partai untuk bergabung daƱ mencalonkan diri. Kalau dilihat dari latar belakang memang beliau punya kharisma, sebagai mantan kepala sekolah (salah satunya SMP Swasta yg terkenal tempat anak bandel) beliau bisa memimpin dan ga ada takutnya menghadapi orangtua murid yang berpangkat lebih tinggi. Wawasannya jangan ditanya...karena rajin membaca juga sering jadi ketua ini itu di berbagai orgaisasi dan lain-lain memang layaklah beliau untuk ikut serta dan kemungkinan bakal duduk di kursi DPRD bakal terlaksana. Tapi saat beliau cerita dan bertukar pikiran dengan papa yang keberatan kalau beliau ikut menjadi wakil rakyat, dengan ikhlas akhirnya kesempatan itu dilepaskan.
Nah apa teman2ku dan juga para artis yang latah berbondong-bondong mencalonkan diri itu juga layak dan berniat tulus untuk ikut? Hanya Tuhan,Malaikat,Syaitan dan dia yang tau ;-)
Salah satu yang menjadi perhatian ya itu tadi para calon wakil rakyat. Dengan foto narsis mulai bertebaran di socmed, dengan ringan tangan mengunjungi daerah -daerah sampai kepelosok. Padahal sebelumnya mereka tadinya jauh dari hal-hal begini.
Tapi sudahlah toh namanya juga usaha, usaha memperbaiki hidup usaha untuk jadi manusia lebih berguna...
Dan diantara para calon wakil rakyat itu ada 3 teman(ini yg kebetulan ada di fb) yang juga mencalonkan. 1trman SMP, 1 teman SMA dan 1 teman kuliah. Surprise juga saat mereka ternyata PD mencalonkan diri karena paham sepak terjang semasa sekolah dulu dan ditambah sepertinya tidah ada pengalaman organisasi yang mereka kuti....oiya kec teman kuliah ini sebelumnya memang sudah menjadi anggota partai besar dan untuk pencalonan dir kali ini dia pindah partai ke partai yang lagi naik daun sampai-sampai sempatku ledek "ganti warna nih" :-)
Apa memang semudah itu untuk menjadi wakil rakyat? Apa ya syarat untuk bisa maju begitu tidak perlu lagi pengalaman berorganisasi terutama pernah terjun kelapangan membangun suatu daerah yaaaa setidaknya bisa jadi pencerah saat ada kesulitan.
Jadi ingat beberapa tahun lalu saat mama diajak suatu partai untuk bergabung daƱ mencalonkan diri. Kalau dilihat dari latar belakang memang beliau punya kharisma, sebagai mantan kepala sekolah (salah satunya SMP Swasta yg terkenal tempat anak bandel) beliau bisa memimpin dan ga ada takutnya menghadapi orangtua murid yang berpangkat lebih tinggi. Wawasannya jangan ditanya...karena rajin membaca juga sering jadi ketua ini itu di berbagai orgaisasi dan lain-lain memang layaklah beliau untuk ikut serta dan kemungkinan bakal duduk di kursi DPRD bakal terlaksana. Tapi saat beliau cerita dan bertukar pikiran dengan papa yang keberatan kalau beliau ikut menjadi wakil rakyat, dengan ikhlas akhirnya kesempatan itu dilepaskan.
Nah apa teman2ku dan juga para artis yang latah berbondong-bondong mencalonkan diri itu juga layak dan berniat tulus untuk ikut? Hanya Tuhan,Malaikat,Syaitan dan dia yang tau ;-)
No comments:
Post a Comment